7 Teknik Dasar Memaksimalkan Komposisi Foto dalam Fotografi

Fotografi - Sebelumnya menjelaskan mengenai aturan dan komposisi dalam fotografi, saya hanya ingin memberikan gambaran jika dalam fotografi semua aturan bisa dilanggar, selama anda percaya bisa menciptakan foto yang keren dan memukau.

Namun hampir semua fotografer terkenal selalu menyarankan pada fotografer pemula untuk memulai dari belajar teknik dasar sebelum akhirnya melanggar semua aturan tersebut.

Seperti aturan yang bercerita mengai komposisi foto. Berikut ini adalah 20 tips dan panduan dalam menyusun komposisi foto. Agar lebih mudah memhami komposisi foto mari kita mulai dari yang paling dasar yakni aturan Rule of Third.

1. Komposisi Foto : Rule of Third

Tidak ada yang lebih selain aturan komposisi foto Rule of Third, dimana fram eyang kamu miliki akan dibagi ke dalam 9 area yang sama besar melalui 2 buah garis veritkal dan dua buah garis horisontal.

Dua garis vertikal akan membagi area foto ke dalam tiga bagian mulau berjajar dari kiri ke kanan, lalu dua buah garis horisntal akan membagi area ke tiga bagian dari atas ke bawah seperti pada gambar di bawah ini.

Komposisi ini sangat muda bagi para pemula sehingga membuat banyak produsen kamera yang menyertakan komposisi ini dalam live view yang tentunya harus jenis kamera Digitial, baik itu DSLR maupun mirrorless.

Banyak fotografer yang cenderung menempatkan objek utama mereka di perpotongan garis pembagi ini, sehingga titik ini biasa juga disebut dengan titik Force of Object.

Dalam dunia Fotografi Landscape, Aturan Rule of Third ini sangat membantu fotografer dalam meletakkan garis cakrawala di daearah sepertiga awal atau akhir dari garis merah yang ada pada gambar di bawah ini

Komposisi ini membantu fotografer menciptakan tiga elemen di dalam foto yang ni foto meadow (padang rumput), gunung dan langit dalam aturan Rule of Third.

2. Komposisi Simetris

Komposisi simetris atau Balanced Composition adalah teknik dimana objek utama di letakkan di tengah frame. Komposisi terbilang cukup mudah, hanya saja terkadang objek yang ada di dalam tidaklah menunjukkan sebuah keseimbangan sehingga fotografer harus pandai-pandai dalam meletakkan POI dalam kompisisi Simetris.

Menemukan objek yang tepat simteris seperti hampir mustahail dalam dunia nyata, namun biasanya kebanyakan architectural dibangun simetris, sehingga kebanyakan komposisi simteris sangat cocok untuk foto bangunan seperti contoh stadion sepak bola yang ada di atas.

Namun selain itu, kita bisa mengupayakan teknik simetris meskipun tidak persis sama seperti foto Silute Coupel di bawah ini yang tetap menunjukkan jika di dalam foto ada cewek dan cowok dalam satu frame di pinggir pantai.

3. Foreground yang menarik

Secara harfiah, foto merupakan seni dua dimensi yang hanya memenuhi dimensi x dan y, namun kesan tiag dimensi tetap bisa didapatkan melalaui permainan Depth of Field pada foto. Salah satu tekniknya adalah berikan foreground yang menarik pada sisi bawah foto yang jauh lebih besar dari ukuran yang ada di belakang foto.

Seperti foto di bawah ini yang menunjukkan seekor kucing melihat pemandangan yang ada di depannya. Kucing ini menjadi Foreground dimana ukurannya dalam gambar lebih besar dari gunung sehingga menciptakan kesan jika gunung di balakang terletak jauh dari kucing.

4. Frame dalam Frame

Bagaimana cara membuat seseorang akan fokus pada sebuah masalah? Buatlah bingkai pada kejadian tersebut, lantas bagimana jika sebuah foto membingkai sebuah gambara atau Frame dalam frame? Hal ini tentu saja menegaskna posisi objek dalam foto yang kamu buat.

Bingkai dalam foto merupakan elemen yang berada di sekitar objek utama atau bahkan mengelilingi secara utuh POI yang anda telah pilih. Bisa jadi bingkai tersebut terbuat dari dedaunan atuu bahkan bingkai secara harfiah seperti jendela, lubang atau dengan mebawa bingkai sendiri.

Bingkai akan meberikan kesan mendalam menegani foto yang anda buat. Orang-orang yang menikmati foto anda akan memmberikan banyak interpretasi karena setiap orang mungkin saja melihat dari bingkai yang sama namun pengembangan yang ada di pikiran mereka tentu saja berbeda.

5. Leading Lines

Selain teknik membingkai POI, ada cara lain yang banyak digunakan oleh fotografer profesional untuk membuat pengamat foto dapat dengan mudah menemukan PoI dari foto mereka. Caranya tentu saja menunjukkan langusng PoI.

Petunjuk yang digunakan adalah garis atau pola tertentu yang memiliki ujung langung ke PoI. Bisa jadi pola tersebut adalah jalanan, garis bangunan, pola repetisi atau sejenisnya selamam membuat mata langsung tertuju pada objek foto.

6. Pola, Patern atau Objek Repetisi.

Secara naluriah, manusia selalu tertarik pada pola. Pola membuat otak manusia tertarik untuk melihat segala keteraturan yang ada di dalam, meskipun sebenarnya tidak teratur secara persis, namun otak manusia selalu berusaha membuat benang merah sendiri sehingga tampak sebuah pola.

Pola-pola yang terbentuk sebenarnya tidak selama garis lurus semata (linier), bisa juga garis melengkung atau meliuk-liuk dengan perulangan yang ganjil. Semakin ganjil pengulangan yang muncul maka semakin Mind Blowing foto yang kamu hasilkan.

Bisa juga pola yang terbentuk adalah pola simetris foto kamu bisa memiliki dua komposisi sekaligus yakni simeteris dan pola satu kaligus. Seperti pada pola pohon yang menjulang tinggi di hutan seperti di bawah ini.

7. Odd Rule

Entah apa yang unik dari angka ganjil, namun sesuatu yang ganjil selalu menarik perhatian. Sebuat saja jika ada sekumpulan cewek berkulit putih jalan di depan kamu lalu salah satu diantara mereka ada yang hitam maka mata akan tertuju ke cewek berkulit hitam, begitu sebaliknya.

Dalam fotografi Komposisi foto ganjil sepertinya lebih menarik dibandingkan dengan komposisi genap. Mungkin saja Komposisi ini sangat erat kaitannya dengan komposisi dasar Fibonacci yang meletakkan angka satu sebagai awal mula deret yang ia buat.

Referensi :
Ananda Dwi Putri. Fotografi Landscape di akses pada laman https://www.dzargon.com/2019/12/fotografi-landscape-pengertian-jenis-Sejarah.html

Share this post